Minggu, 28 Juni 2015

SURAT


1.      Pengertian Sura
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.
2.      Jenis Surat
Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
2.1 Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga.
2.2 Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. C
2.3 Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.
2.4 Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi.
2.5 Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya.
http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2012/06/bentuk_surat_dinas.jpg3. Bentuk surat
http://tsakuzy.files.wordpress.com/2012/03/bentuk-lurus-block-style-modified-block-style.jpg 
  
4. Bagian-Bagian Surat
4.1. Kepala Surat/ Kop Surat
Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi.
4.2. Tempat dan Tanggal Surat
Pencantuman tempat dan tanggal surat tersendiri ditujukan untuk memberikan informasi mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Untuk tempat biasanya tidak dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di kepala surat yang berupa alamat instansi.
4.3. Nomor Surat
Sebuah surat resmi yang mewakili sebuah lembaga, instansi, perusahaan atau organisasi biasanya menggunakan penomoran terhadap surat yang dikeluarkan atau yang diterima. Nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat.
4.4. Lampiran
Bagian lampiran merupakan bagian penjelas yang menginformasikan bahwa ada sejumlah berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Jika tidak terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran bisa ditiadakan.
4.5. Hal
Pada bagian surat ke lima ini berisi hal atau perihal. Hal berfungsi memberikan petunjuk bagi pembaca mengenai pokok isi surat tersebut.
4.6. Alamat Dalam
Terdapat dua alamt yang dituliskan dalam surat, yaitu alamat luar (yang ditulis di sampul surat) dan alamat dalam (yang ditulis di dalam surat). Alamat yang dimaksud dalam bagian ini merupakan alamat dalam.
4.7. Salam Pembuka
Bagian surat yang ke 7 adalah salam pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.
4.8. Isi Surat
  • Pembuka
Pembuka merupakan alenia pertama yang berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan terhadap infomrasi yang disampaikan di alenia isi.
  • Isi
Alendia isi berisi informasi yang akan disampaikan.
  • Penutup
Sedangkan alenia penutup ini berisi ucapan terima kasih atau harapan dari penulis surat kepada pembaca surat.
4.9. Salam Penutup
Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan kata: "Hormat saya, Hormat kami, Wassalam". Penulisan salam penutup tersebut seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.
4.10.Nama Jelas Pengirim dan Tanda tanganSetelah salam penutup, terdapat nama jelas pengirim surat beserta tanda tangannya.
4.11. Tembusan
Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut.

5. Contoh Surat
Contoh surat pribadi:
                                                                                                               ttdSahabatku Dina                                                                                       Jakarta, 4 Agustus 2008
Jalan Merpati 3
Bandung
Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo,apa kabar,baik baik saja kan? Aku dan keluargaku dalam keadaan sehat walafiat. Mudah mudahan kabarmu juga seperti itu.
Apa di Bandung hujan terus sepanjang hari? Di Jakarta hampir setiap hari hujan lo.
Din, bulan depan kan udah mulai libur sekolah, apa kamu punya rencana liburan ke luar kota? Kalau tidak aku ingin berkunjung ke
rumahmu. Aku ingin melihat indahnya keindahan kota Bandung dan berlibur bersamamu 
                                                                                                     Wassalamualaikum Wr.Wb.
                                                                                                            Sahabatmu,
                                                                                                         Melati Wijayanti-->
Contoh surat resmi:
                                           SMAN 8 Bandung
                                  Jalan Solontongan No.3 Bandung
                               Telp. 022-7304542 - Fax. 022-7304542
 

Nomor   : 04/SMAN8/10/2011                                               Bandung, 22 Oktober 2011
Lampiran: 1 (satu)
Hal     : Undangan

Yth. Orang tua siswa-siswi kelas XII
di tempat

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam bidang pertanian dan pelajaran IPA, kami bermaksud
mengadakan kegiatan wisata ilmiah. Kegiatan tersebut merupakan kunjungan ke laboratorium UPI.
Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada:

Tanggal         : Sabtu, 5 November 2011
Pukul           : 08.00 s.d. 16.30
Tempat          : Laboratorium UPI
                  Jalan Setiabudi, Bandung

Dengan undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian bapak ibu, kami ucapkan terima kasih.

                                                                        Hormat saya,
                                                                       Kepala Sekolah

                                                                             Ttd.

                                                                    Dra. Hj. Erna Ratnasih-->










Jumat, 12 Juni 2015

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH



Langkah-Langkah Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Memilih Topik dan Tema
Pengertian topik dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah berikut ini.
(1) Isu-isu yang masih hangat.
(2) Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
(3) Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
(4) Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang pendidikan.
 Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain:
(a) menetapkan topik yang akan dikembangkan,
(b) mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, dan
(c) mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.
Selanjutnya penulis perlu membatasi topik. Karena itu, penulis hendaknya:
(a) memilih salah satu aspek khusus dari topik yang menjadi pilihannya,
(b) membatasi waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya, dan
(c) memilih peristiwa khusus dari pembatasan tersebut.
Selain itu, Wahab (1994:1-2) menyebutkan tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik.
Pertama, penulis dapat memilih topik yang telah menjadi minatnya.
Kedua, penulis dapat memilih topik yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya.
Ketiga, topik tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis.
Selain ketiga hal itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topik yang dipilihnya juga sangat berperan.
Dalam pemilihan suatu topik, penulis harus memperhatikan tiga kriteria berikut ini.
(1) Penulis harus mampu menangani topik yang menjadi pilihannya.
(2) Penulis mempunyai keinginan yang cukup besar untuk mengerjakan.
(3) Penulis mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup untuk mengembangkan topik pilihanya.
Setiap topik atau masalah yang dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan suatu masalah penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai berikut.
(a) Kemanfaatan hasil, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.
(b) Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empiric yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
(c) Persyaratan dari segi peneliti, sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini setidaknya menyangkut lima faktor, yaitu: biaya, waktu, alat dan bahan, bekal kemampuan teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yg akan digunakan.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
3. Merencanakan Kerangka Penulisan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah:
(1) penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya,
(2) penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan
(3) penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.
4. Penulisan Karya Ilmiah
Setelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
(1) Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.
(2) Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).
(3) Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas.
(4) Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.
(5) Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan. (
6) Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.
5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final
Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain.
Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:
(a) teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca),
(b) kalimat,
(c) paragraf,
(d) bahasa, dan
(e) isi.
Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.



NAMA : INDAH WAHYUNINGSIH
KELAS : 3EA28
NPM    : 13212677
NO      : 8