TULISAN CERITA INDAH
Bukankah selalu ada pelangi
sehabis hujan?
Hari ini mulai
kutulis sebuah cerita tentang hidupku yang melibatkan air mata. Tentang
pahitnya menghadapi kenyataan yang seharusnya bisa aku lewati dan memohon agar
dapat ikhlas menjalaninya. Doa selanjutnya adalah meminta agar semua rasa sakit
dan kehilangan ini cepat berlalu. Aku bukanlah yang maha tegar, bukan pula maha
pengikhlas. Harus selalu menyembunyikan rasa hancur ini didepan semua orang.
Tersenyum dibalik kesedihan.
Aku
tahu, dengan mudah waktu akan menyapu kita bagaikan hamparan sampah jalanan.
Mungkin kita hanya bisa melihat bagaimana kita dikenang untuk yang terakhir
kalinya. Rasa takut kehilangan adalah menu utama yang selalu hadir di pagi,
siang dan malamku. Memunafikkan diri dengan banyak berhayal tentang kebahagiaan
yang mungkin sebentar lagi akan hilang.
Aku
begitu hancur menyaksikan semuanya. Maha dahsyat sakitnya terombang ambing, air
mata yang tak dapat terurai, hanya butuh sedikit air mata untuk yang terakhir
kalinya saat kita benar-benar berpisah. Begitu banyak pengorbanan, kasih
sayang, senyuman dan air mata yang menghiasi setiap jejak langkah hidup ini.
Tuhan
begitu hebat. Membuat setiap detik penuh dengan susunan takdir yang begitu
sempurna. Begitu besar kekuasaannya sehingga kita hanya dapat menerima dengan
sejuta bahasa takdir yang IA gambarkan. Mungkin Tuhan ingin menguji seberapa
besar cinta kita terhadap-Nya dengan perlahan mengenalakan kita kepada takdir
yang mungkin pahit untuk kita rasakan. Tapi ternyata Tuhan begitu adil.
Memberikan kesempatan dengan perasaan yang seutuhnya, untuk selalu
mengingat-Nya dengan sisa hidup ini.
Itulah
Tuhan. Mampu membuat rencana sesukanya, mampu membuat siapa saja menjadi
ketakutan. Serasa tak ada lagi kabar baik yang aku dapat didalam hidupku. Entah
kemurkaan apa yang Tuhan beri sampai tak ada sedikit usapan air mata untukku.
Mungkin ini adalah salah satu cara agar aku mampu berdiri mengartikan hidup ini
dengan kedewasaanku.
Hmm,
mungkin belum sempat aku bercerita dengan kebahagiaan dengan cerita yang
menyenangkan. Salah satu dari kita menceritakan hal yang membuat hati kita
terpuruk. Itulah hati yang pilu hanya bisa menangis dan membagi penderitaannya.
Bisa dibilang cobaan adalah makanan sehari-hari yang lazim kita dapat. Mungkin
tak seorangpun mampu melewatinya jika berada diposisi aku. Semoga kejadian ini
membentuk aku menjadi wanita yang kuat, tegar, dan realistis dalam menghadapi
kehidupan.
“
Aku akan berhenti jika aku tak sanggup. Tapi aku akan bertahan jika ini semua
membuatku bangkit “ selalu kata-kata itu menyemangati dari dalam hati.
Banyak
hal yang kita udah lewati semua. Banyak pelajaran yang membuat kasih sayang
kita terbentuk erat. Sulit rasanya memisahkan kita satu sama lain. Namun pada akhirnya kini aku hanya mampu meluapkan
perasaanku dengan tetesan pena diatas kertas kosong ini. Sampai saat
kebahgiaanku akan tiba kembali, aku ingin hanya sebagai “TULISAN CERITA INDAH”