Rabu, 01 Juli 2015

TULISAN CERITA INDAH



TULISAN CERITA INDAH

Bukankah selalu ada pelangi sehabis hujan?
Hari ini mulai kutulis sebuah cerita tentang hidupku yang melibatkan air mata. Tentang pahitnya menghadapi kenyataan yang seharusnya bisa aku lewati dan memohon agar dapat ikhlas menjalaninya. Doa selanjutnya adalah meminta agar semua rasa sakit dan kehilangan ini cepat berlalu. Aku bukanlah yang maha tegar, bukan pula maha pengikhlas. Harus selalu menyembunyikan rasa hancur ini didepan semua orang. Tersenyum dibalik kesedihan.
                Aku tahu, dengan mudah waktu akan menyapu kita bagaikan hamparan sampah jalanan. Mungkin kita hanya bisa melihat bagaimana kita dikenang untuk yang terakhir kalinya. Rasa takut kehilangan adalah menu utama yang selalu hadir di pagi, siang dan malamku. Memunafikkan diri dengan banyak berhayal tentang kebahagiaan yang mungkin sebentar lagi akan hilang.
                Aku begitu hancur menyaksikan semuanya. Maha dahsyat sakitnya terombang ambing, air mata yang tak dapat terurai, hanya butuh sedikit air mata untuk yang terakhir kalinya saat kita benar-benar berpisah. Begitu banyak pengorbanan, kasih sayang, senyuman dan air mata yang menghiasi setiap jejak  langkah hidup ini.
                Tuhan begitu hebat. Membuat setiap detik penuh dengan susunan takdir yang begitu sempurna. Begitu besar kekuasaannya sehingga kita hanya dapat menerima dengan sejuta bahasa takdir yang IA gambarkan. Mungkin Tuhan ingin menguji seberapa besar cinta kita terhadap-Nya dengan perlahan mengenalakan kita kepada takdir yang mungkin pahit untuk kita rasakan. Tapi ternyata Tuhan begitu adil. Memberikan kesempatan dengan perasaan yang seutuhnya, untuk selalu mengingat-Nya dengan sisa hidup ini.
                Itulah Tuhan. Mampu membuat rencana sesukanya, mampu membuat siapa saja menjadi ketakutan. Serasa tak ada lagi kabar baik yang aku dapat didalam hidupku. Entah kemurkaan apa yang Tuhan beri sampai tak ada sedikit usapan air mata untukku. Mungkin ini adalah salah satu cara agar aku mampu berdiri mengartikan hidup ini dengan kedewasaanku.
                Hmm, mungkin belum sempat aku bercerita dengan kebahagiaan dengan cerita yang menyenangkan. Salah satu dari kita menceritakan hal yang membuat hati kita terpuruk. Itulah hati yang pilu hanya bisa menangis dan membagi penderitaannya. Bisa dibilang cobaan adalah makanan sehari-hari yang lazim kita dapat. Mungkin tak seorangpun mampu melewatinya jika berada diposisi aku. Semoga kejadian ini membentuk aku menjadi wanita yang kuat, tegar, dan realistis dalam menghadapi kehidupan.
                “ Aku akan berhenti jika aku tak sanggup. Tapi aku akan bertahan jika ini semua membuatku bangkit “ selalu kata-kata itu menyemangati dari dalam hati.
                Banyak hal yang kita udah lewati semua. Banyak pelajaran yang membuat kasih sayang kita terbentuk erat. Sulit rasanya memisahkan kita satu sama lain. Namun  pada akhirnya kini aku hanya mampu meluapkan perasaanku dengan tetesan pena diatas kertas kosong ini. Sampai saat kebahgiaanku akan tiba kembali, aku ingin hanya sebagai “TULISAN CERITA INDAH”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar